Rabu, 28 Oktober 2009

KEKUATAN PRIBADI

Mengapa  orang-orang  tertentu  mampu  mencapai  kesuksesan,  sementara  ada pula  yang  tidak  kunjung  sukses?  Semua  orang  ingin  mencapai  kesuksesan, akan  tetapi hanya  sedikit  yang  tahu  bagaimana caranya  untuk  sampai  kesana.  Salah  satu kunci  untuk mencapainya adalah  kekuatan pribadi ( personality power).

Bekal  pertama  yang  harus  anda  miliki dalam  rangka  membangkitkan kekuatan  untuk dipergunakan  menapaki perjalanan mencapai kesuksesan adalah  ketrampilan  teknis, agar  seseorang  mampu melaksanakan pekerjaan pada  bidang-bidang tertentu.

Setelah  itu anda  harus  memiliki ketrampilan manajerial, yaitu ketrampilan  konseptual untuk memanfaatkan berbagai macam sarana  dan  fasilitas  yang  menjadi pendukung bidang  pekerjaan anda.  Selanjutnya  ketrampilan yang  tidak  boleh anda  lupakan adalah ketrampilan interpersonal, yang dapat  diperlihatkan  secara nyata dalam  mengadakan  kerjasama, bernegosiasi, lobbying, membangan  jaringan  kerja dan lain sebagainya.

Ketrampilan  yang  telah  dijabarkan diatas  barangkali sudah  diketahui dengan  baik.  Namun ada dua hal  yang  acapkali dilupakanoleh  seseorng , yaitu hadir dengan  citra diri  yang  benar ( right image)  dan  kekuatan pribadi  secara optimal

Menampilkan Kekuatan Pribadi.

Kekuatan  pribadi berkaitan dengan kemampuan  untuk mempengaruhi orang  lain.  Langkah  pertama  adalah bagaimana  mempengaruhi orang  lain  langsung pada  pandangan pertama. Pertama-tama yang  dapat  anda  lakukan adalah  memperlihatkan perhatian  yang  tulus  kepada  orang-orang  dan  lingkungan disekitar  anda.  Perhatian  yang  anda  berikan  dapat  menjadi  daya dorong  bagi timbulnya satu  kekuatan  untuk  selalu  bersikap  positif dan  tampil dengan  kesan  yang  menyenangkan.

Berikutnya adalah  bagaimana  caranya untuk mengarahkan orang  lain agar betul-betul memperhatikan anda, sehingga  mereka  mempunyai  keinginan untuk mengenal dan mengetahui  diri  anda  lebih jauh. Kekuatan  ini  dapat  dibangkitkan dengan  cara menghilangkan  kesan  bahwa anda  berada dibawah orang  lain. Anda  tidak  boleh  menonjolkan  bahwa  anda  berada dibawah  orang  lain, walaupun  secara  struktural  barangkali anda  memang  berada  di bawah  orang-orang  tertentu.  Upaya  ini  dapat ditempuh dengan mempergunakan  teknik penyamarataan  ( leveler  technique).

Teknik  ini  mengajarkan agar  anda  meminimalkan " kepatuhan" (tidak suka berinisiatif).  Pada  dasarnya  kepatuhan  tidak  dapat  hilang  samasekali, dan kenyataannya anda  memang perlu memiliki kepatuhan terhadap  beberapa orang  pada  posisi-posisi tertentu.  Namun  apabila  anda  selalu siap  dengan  berbagai  usulan  dan  inisiatif membuat  anda  dapat  meminimalkan kepatuhan. Di sini anda  harus memperlihatkan kemampuan  untuk mengajukan pemikiran  sendiri, sehingga membuat  anda mampu menempatkan diri sejajar dengan orang lain.

Kekuatan  ketiga adalah  kekuatan pribadi untuk membuat  orang  lain  ingin melakukan  untuk  kita. Untuk  dapat memiliki  kekuatan  ini pertama-tama anda  harus  menaruh kepercaaan kepada  orang  lain,  dan  memperlihatkan  secara  nyata, kita  yakin bahwa mereka  mampu melakukan sesuatu  yang  anda  inginkan.

Untuk  mencapai  kekuatan  ini anda  memerlukan teknik melihat  dan menjadi.  Di dalam teknik  ini yang  dimaksudkan  dengan melihat adalah melihat  kekuatan dirisendiri yang  hasilnya  dapat digunakan untuk menjadikan diri sebagaimana  yang  anda  inginkan. Cara  untuk menjadi adalah, katakan pada  diri anda  sendiri " saya akan  membangkitkan kekuatan  diri saya  sendiri". Perkataan positif yang demikian secara  sadar maupun  tidak  sadar dapat  mempengaruhi kondisi internal anda, yang  merupakan  daya  dorong  untuk mendapatkan kekuatan  pribadi yang  lebih berkualitas.

Cara lain adalah memvisualisasikan di dalam pikiran  anda  menyangkut kepribadian yang  ingin anda  bentuk. Anda  dapat  mengidentifikasikan atribut dan  kualitas kepribadian yang  belum anda miliki. Ingatlah" quit being whater you are, quit seeing what you are, but see and be only what you are going to be".  Dengan  melihat keseluruhan  diri sendiri kita  dituntun untuk menjadi  orang-orang yang  melihat  dunia orang  lain dengan  sudut  pandang  yang  " berbeda", sehingga  kita  mampu tampil secara istimewa  dan dipandang secara khusus pula oleh orang  lain.

Hal lain yang   perlu diterapkan adalah bertindak berdasarkan prinsip toleransi dan pengabaian.  Prinsip ini merupakan pendukung guna meningkatkan  kemampuan  seseorang dalam berhubungan  dengan  orang  lain secara baik. Anda  perlu memiliki pola  pikir  dengan mengusahakan membina hubungan  kerjasama mutualisme yang  saling menyenangkan, yaitu dengan  mengutamakan hal-hal  yang dapat menarik minat bersama, tidak melupakan kepentingan sendiri, tidak berbicara  dan bertingkah laku secara otoritatif, tidak terlalu banyak berbicara, serta berusaha  menjadi pendengar yang  baik.

Perlu  diingat bahwa  hubungan baik tidak dapat tercapai melalui toleransi  berlebihan. Sebaliknya apabila  anda  bertemu dengan orang-orang  yang mengganggu  ketenteraman  anda , maka  anda  perlu mempergunakan  teknik pengabaian, Anda  tidak perlu  membiarkan  kekasaran  atai ketidaksopanan orang-orang tersebut  menjengkelkan  anda.  Jangan pula  membiarkan mereka  menarik anda dalam  suatu adu argumentasi yang  tidak  pada tempatnya.  Berusahalah agar tidak  melihat  atau  mendengar hal-hal yang  tidak anda  sukai yang mereka  perlihatkan  di depan  anda.

Dengan kekuatan yang ada anda dapat selalu memperhatikan dan  diperhatikan lingkungan  sekitar anda  beserta  orang-orang yang  ada di dalamnya.  Dalam  artian, anda  mampu untuk mendengarkan orang-orang lain dan peduli terhadap keberadaan mereka. Semua  itu dapat  dicapai lebih jauh dengan  menerapkan teknik " tune them in".  Kepedulian  anda terhadap orang banyak dapat mendatangkan  keuntungan, yaitu bahwa  anda dan orang lain mempunyai keterikatan rasional dan emosional, yang tidak  hanya berkaitan dengan hal-hal yang terjadi didalam lingkungan kerja. Dari sisni anda  dapat membuat orang lain mau melakukan sesuatu untuk anda dan selalu mengikuti anda.

 

Published by:  KOMPAS, A.B Susanto, Managing Partner The Jakarta  Consulting  Group.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar